Sopir Taksi Online Ditemukan Tewas di Semak-semak, Pelaku Berupaya Jual Mobil Korban

Pelitadigital.id – Seorang sopir taksi online, Jannus Simanjuntak (44), ditemukan tewas setelah menjadi korban pembunuhan sadis oleh penumpangnya, Fadli (45), di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Pelaku diketahui telah mempersiapkan aksinya dengan mengasah senjata tajam yang digunakan untuk menghabisi korban.
Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setyawan, mengungkapkan bahwa korban mengalami sejumlah luka akibat serangan brutal pelaku. “Ini (pisau) sudah diasah. Banyak (luka), luka bekas sayatan pada leher, tusukan, tikaman, ini sadis,” ujar Gidion dikutip dari DetikNews.
Modus Pemesanan Taksi Online
Pembunuhan ini berawal pada Minggu (23/2) sekitar pukul 15.00 WIB, ketika pelaku berencana melakukan perampokan untuk mendapatkan uang. Pada malam harinya, sekitar pukul 19.00 WIB, pelaku memesan taksi online melalui aplikasi inDriver dan mendapatkan Jannus sebagai pengemudinya. Pelaku meminta diantar dari Jalan Bunga Pariama, Kecamatan Medan Tuntungan, ke Jalan Eka Rasmi, Kecamatan Medan Johor.
Saat korban tiba menjemput, pelaku duduk di kursi belakang. Setelah sekitar satu kilometer perjalanan, pelaku meminta korban berhenti dengan alasan menunggu saudaranya. Begitu kendaraan berhenti, pelaku langsung menggorok leher korban. Namun, karena korban masih bergerak, pelaku kembali menusuknya beberapa kali hingga tewas.
Pelaku Buang Jasad dan Jual Barang Korban
Setelah memastikan korban meninggal, pelaku mengambil alih kemudi dan membawa mobil ke Kecamatan Kutalimbaru. Jasad korban dibuang di semak-semak Dusun IV Namo Bintang, Desa Suka Rende. Sebelum pergi, pelaku mengambil handphone serta uang tunai Rp 200 ribu milik korban.
Pelaku kemudian bertemu seseorang berinisial H di Jalan Saudara, Padang Bulan, untuk menjual mobil korban. H menyarankan agar mobil tersebut ditinggalkan terlebih dahulu sebelum transaksi dilakukan. Selanjutnya, pelaku menjual handphone korban di salah satu counter di Kecamatan Medan Tuntungan dengan harga Rp 500 ribu.
Keesokan paginya, H menghubungi pelaku setelah menemukan bercak darah di dalam mobil. Pelaku berkilah bahwa itu adalah darah kambing. H lalu meminta pelaku membersihkan mobil tersebut, namun ketika mereka bertemu di Simalingkar sekitar pukul 11.00 WIB, pelaku melihat banyak warga berkumpul dan ketakutan hingga akhirnya membatalkan rencana mengambil mobil.
Penangkapan Pelaku
Mayat korban akhirnya ditemukan warga, yang kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Setelah melakukan penyelidikan, petugas berhasil menangkap pelaku di Simpang Selayang pada Senin (24/2) sekitar pukul 20.00 WIB. Namun, saat proses pengembangan, pelaku mencoba melawan petugas hingga akhirnya ditembak di kedua kakinya.
Menurut Gidion, pelaku awalnya berencana meminjam uang kepada H untuk melunasi utangnya. Namun, karena tak kunjung mendapat pinjaman, H menyarankan agar pelaku mencari mobil untuk dijual dengan harga Rp 25 juta. Hal ini menjadi motif utama di balik aksi kejahatan keji tersebut.
“Motifnya ekonomi, dia membutuhkan uang Rp 25 juta, dan itu terucap sebelum melakukan pembunuhan. (Motif) sangat subyektif ya, kalau kita tanya pasti untuk kehidupan, terlilit utang, tapi dia sendiri nyabu, agak kontradiktif,” jelas Gidion.
Saat ini, pelaku telah diamankan dan akan menjalani proses hukum lebih lanjut atas tindakannya. Polisi terus mendalami kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain dalam kasus ini.